Airdrop dipilih sebagai metode tercepat untuk menjangkau titik terdampak mengingat medan sulit dan jalur darat belum dapat dilalui
Medan (KABARIN) - Bantuan udara menjadi penyelamat di tengah sulitnya akses menuju desa-desa terisolasi di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Satgas Penanggulangan Bencana Kodam I/Bukit Barisan (BB) menerjunkan helikopter untuk mengirim logistik penting bagi warga yang terdampak banjir dan tanah longsor.
Kapendam I/BB Kolonel Inf Asrul Kurniawan Harahap menjelaskan bahwa metode airdrop dipilih karena jalur darat masih tertutup dan medan menuju lokasi sangat menantang. “Ini cara tercepat untuk memastikan bantuan tiba tanpa menunggu akses dibuka,” ujarnya.
Helikopter Bell M-412 digunakan untuk mengangkut kebutuhan mendasar, mulai dari makanan, pakaian, hingga perlengkapan darurat untuk warga yang masih berada di wilayah pengungsian. Operasi udara ini menjadi penopang utama pemenuhan kebutuhan dasar sembari tim darat terus berupaya membuka jalur.
Tak hanya itu, Kodam I/Bukit Barisan juga memperkuat layanan kesehatan melalui Tim Dukkes Penanggulangan Bencana. Tim ini fokus memberikan pemeriksaan medis, penanganan cepat, serta dukungan kesehatan di area terdampak.
“Kami pastikan seluruh titik terdampak menerima bantuan. Baik itu lewat udara, darat, maupun layanan kesehatan,” kata Kapendam.
Upaya terpadu tersebut menjadi bentuk komitmen Kodam I/BB untuk memulihkan kondisi warga sekaligus memastikan distribusi bantuan tetap berjalan meski situasi lapangan penuh tantangan.
Editor: Suryanto
Copyright © KABARIN 2025